![]() |
Liga Super Indonesia |
Editor oleh : repulbila.co.id
Konflik yang berkepanjangan membuat PSSI bertindak lebih dalm lagi. Ketua Harian Persipura Jayapura, La Siya mengatakan, bergulirnya kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) pada musim depan karena pengurus PSSI hasil Kongres Luar Biasa menghormati Memorandum of Understanding (MoU) dari AFC.
Konflik yang berkepanjangan membuat PSSI bertindak lebih dalm lagi. Ketua Harian Persipura Jayapura, La Siya mengatakan, bergulirnya kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) pada musim depan karena pengurus PSSI hasil Kongres Luar Biasa menghormati Memorandum of Understanding (MoU) dari AFC.
"Di
dalam MoU itu jelas disebutkan agar Joint Committee merumuskan berbagai hal
termasuk konsep kompetisi yang harus dilakukan melalui kongres. Sepanjang
konsep baru itu belum ada, maka kompetisi yang ada baik ISL maupun IPL tetap
berjalan," ujar La Siya ketika dihubungi, Jumat.
Hal itu dikatakan La Siya setelah melihat sikap ketua umum PSSI Djohar Arifin yang mengatakan bahwa jika kompetisi ISL bergulir maka pihaknya akan melaporkannya kepada FIFA dan AFC.
La Siya menjelaskan, dalam MoU PSSI memang tercantum rencana untuk menyelesaikan dualisme kompetisi yang melibatkan ISL dengan Indonesia Premeir League (IPL). Namun, menurut MoU itu, hal itu bisa berlaku jika Kongres PSSI yang harus bergulir pada tahun 2012 sudah terlaksana dan memutuskan solusi atas masalah dualisme kompetisi.
Hal itu dikatakan La Siya setelah melihat sikap ketua umum PSSI Djohar Arifin yang mengatakan bahwa jika kompetisi ISL bergulir maka pihaknya akan melaporkannya kepada FIFA dan AFC.
La Siya menjelaskan, dalam MoU PSSI memang tercantum rencana untuk menyelesaikan dualisme kompetisi yang melibatkan ISL dengan Indonesia Premeir League (IPL). Namun, menurut MoU itu, hal itu bisa berlaku jika Kongres PSSI yang harus bergulir pada tahun 2012 sudah terlaksana dan memutuskan solusi atas masalah dualisme kompetisi.
Selain itu,
lanjutnya, untuk membentuk liga baru akan membutuhkan tahapan yang sangat
panjang dan tak bisa dilakukan secara serampangan dengan melihat verifikasi
keanggotaan kompetisi.
"Siapapun tahu, membentuk liga baru membutuhkan waktu dan tahapan yang panjang. Itu kalau mau membentuk liga yang profesional dan serius. Bukan seperti yang dilakukan Djohar dan kawan-kawan, tanpa persiapan yang jelas dan serampangan mereka melahirkan IPL. Hasilnya, kompetisi berjalan acak-acakan," tegasnya.
"Siapapun tahu, membentuk liga baru membutuhkan waktu dan tahapan yang panjang. Itu kalau mau membentuk liga yang profesional dan serius. Bukan seperti yang dilakukan Djohar dan kawan-kawan, tanpa persiapan yang jelas dan serampangan mereka melahirkan IPL. Hasilnya, kompetisi berjalan acak-acakan," tegasnya.
Lebih lanjut,
La Siya menilai liga profesional baru yang dimaksud MoU PSSI setidaknya baru
bisa dijalankan minimal dua musim lagi dan menjelang bergulir perlu dilakukan
akreditasi klub peserta dan memastikan kelayakan kontestan liga profesional.
La Siya
menambahkan, jika saat ini Djohar Arifin menggugat bergulirnya ISL, maka hal
itu sama dengan kehilangan akal dengan sikapnya yang terus berupaya menghindari
butir-butir yang harus dilaksanakan sesuai amanat MoU.
"Mereka
mengartikan dengan memanggil pemain-pemain ISL ke Timnas berarti sudah
melaksanakan isi MoU bahwa kompetisi IPL dan ISL sudah menyatu. Memangnya Joint
Committee sudah membahas hal itu? Ini sangat naif dan lucu," demikian La
Siya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar